Polres Kayong Utara, Polda Kalbar – Banjir rob akibat pasang tinggi air laut kembali menerjang wilayah pesisir Kecamatan Simpang Hilir, Kabupaten Kayong Utara, Senin (8/12/2025) sekitar pukul 10.00 WIB. Sejumlah desa pesisir terdampak genangan air hingga mencapai ketinggian rata-rata 17 cm. Meski demikian, peristiwa ini tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerugian materiil besar, dan warga masih bertahan di rumah masing-masing.
Berdasarkan informasi dari Polsek Simpang Hilir, tiga desa tercatat mengalami banjir rob, yaitu:
1. Desa Teluk Melano
2. Desa Rantau Panjang
3. Desa Sungai Mata-mata
Ketinggian air sempat meningkat hingga masuk ke halaman bahkan rumah warga, terutama di kawasan yang berada dekat laut dan aliran sungai. Fenomena rob ini diketahui mulai terjadi sejak Sabtu pagi (6/12/2025), namun sempat surut sebelum kembali naik pada Senin pagi.


Kapolsek Simpang Hilir, AKP Dede Saepul Mikdar, S.H., memimpin langsung kegiatan monitoring, patroli, dan peninjauan lokasi terdampak banjir rob didampingi personel Polsek. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk respon cepat terhadap peningkatan debit air laut sekaligus memastikan kondisi warga dalam keadaan aman.
Dalam kegiatan tersebut, personel melakukan, Monitoring langsung di titik-titik genangan, Imbauan dan edukasi kepada masyarakat terkait keselamatan.
Pelaporan hasil monitoring kepada pimpinan
Selama patroli berlangsung, situasi tercatat aman, terkendali, dan tidak ditemukan warga yang melakukan pengungsian.
BMKG Kalimantan Barat sebelumnya mengeluarkan peringatan dini terkait potensi pasang maksimum air laut disertai hujan intensitas sedang hingga lebat, khususnya di wilayah pesisir Kabupaten Kayong Utara seperti Sukadana, Simpang Hilir, Teluk Batang, dan sekitarnya.

BMKG memprediksi fenomena pasang air laut dapat terjadi pada pagi hingga siang hari, terutama ketika kondisi cuaca memperburuk situasi dengan curah hujan yang meningkat. Hal ini memperkuat potensi banjir rob yang dapat kembali terjadi dalam beberapa hari ke depan.
Hasil analisa Polsek Simpang Hilir menyebutkan bahwa kenaikan air laut pada 6 – 8 Desember 2025 lebih tinggi dibanding dua hari sebelumnya. Air pasang dipicu angin laut yang menguat dan curah hujan yang cukup tinggi. Walaupun air mulai surut pada siang hari, potensi kenaikan kembali dianggap masih mungkin terjadi, terutama jika hujan turun terus-menerus.
Warga yang tinggal di wilayah pesisir dan bantaran sungai diimbau tetap waspada, namun sejauh ini mereka masih memilih bertahan di rumah tanpa harus mengungsi.
Kapolsek Simpang Hilir menekankan pentingnya langkah preventif menghadapi potensi banjir rob susulan.
Rekomendasi yang diberikan antara lain, Bhabinkamtibmas diminta meningkatkan monitoring di desa binaan yang berpotensi terdampak, Melakukan tindakan cepat jika kondisi debit air kembali meningkat, dam Menyampaikan laporan situasi secara berkala.
Kapolsek juga mengimbau masyarakat untuk menggunakan layanan darurat 110 Polri apabila membutuhkan bantuan cepat.
Kepada masyarakat nelayan, beliau mengingatkan untuk lebih berhati-hati saat beraktivitas di laut, mengingat tingginya pasang air serta kondisi cuaca yang tidak stabil.
Banjir rob yang melanda Kecamatan Simpang Hilir menjadi perhatian serius aparat kepolisian, BPBD, dan pemerintah daerah. Dengan koordinasi intensif serta peringatan dini dari BMKG, diharapkan masyarakat dapat lebih waspada menghadapi potensi cuaca ekstrem. Hingga saat ini situasi terpantau kondusif, namun kewaspadaan tetap diperlukan mengingat kondisi pasang laut masih fluktuatif.
#KayongUtaraBERKAH
#SalamPRESISI
#Kalbar







